Sabtu, 19 Maret 2011

RE: [Bayi-Kita] Cara penanganan berat badan
bayi kurang ( PREMATUR ) Papa Farah, Saya bantu jawab ya...(yang dimaksud ana disini
siapa ya?)...
Walaupun saya pribadi sebenarnya belum pernah
menangani bayi premature,
mudah-mudahan jawaban saya dapat membantu. Menangani bayi premature memang berbeda dengan
bayi yang lahir normal. Bayi
prematur sangat cepat kehilangan panas dan
mengalami kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh, sehingga mereka
biasanya ditempatkan di dalam suatu inkubator. Makanan diberikan melalui sebuah
selang yang dimasukkan ke
dalam lambung bayi karena fungsi menghisap dan
menelan pada bayi prematur
masih belum matang. Pada prematur yang ekstrim,
makanan diberikan melakui infus. Pada usia sekitar 34 minggu, bayi mulai disusui
ASI atau susu botol.
Ada kalanya bayi premature juga memerlukan
bantuan respirator dan tambahan
oksigen. Berikut ini mungkin bisa dilakukan untuk merawat
bayi premature (CMIIW ya
dok..):
- kebersihan merupakan hal yg utama, (cuci tangan
sblm ngasih susu,
kebersihan kamar,bersih2 dulu sblm masuk kamar bayi, dsb)
- Selalu pantau perkembangan anak dengan
paramater yg srhsnya (ini kt dsa
spesialis syaraf). Misal bayi-nya lahir 1 bulan lebih
awal, pada usia 26
bln, parameter perkembangannya gunakan utk anak yg 25 bln (lahir kira2 1 bln
lebih awal)
- Kamar jgn terlalu dingin. Bisa dipasang lampu di
sekitar box bayi (utk
menjaga suhu tetap hangat)
- Perkembangan fungsi organ menghisap pada anak prematur biasanya lebih
lambat, jadi kalau minum susu biasanya lebih pelan
dan lama. Harus
senantiasa terkontrol pemberian susu-nya
- Berikan permainan yg senantiasa menstimulasi anak
- Yang paling penting adalah berusaha untuk selalu memberikan ASI eklusif,
karena zat gizi yang terkandung di dalamnya belum
ada yang menandinginya dan
ASI dapat mempercepat pertumbuhan berat anak. Berikut ini saya sertakan sedikit artikel tentang
prematur.
Jika ada yang salah tolong dikoreksi ya... Salam
Anna http://www.aromaterapialami.com -----------------------------------------------------
Prematuritas
DEFINISI Prematuritas adalah suatu keadaan yang belum
matang, yang ditemukan pada
bayi yang lahir pada saat usia kehamilan belum
mencapai 37 minggu. Prematuritas (terutama prematuritas yang ekstrim)
merupakan penyebab utama
dari kelainan dan kematian pada bayi baru lahir.
Beberapa organ dalam bayi
mungkin belum berkembang sepenuhnya sehingga
bayi memiliki resiko tinggi menderita penyakit tertentu. PENYEBAB Penyebab terjadinya kelahiran prematur biasanya
tidak diketahui.
15% dari kelahiran prematur ditemukan pada
kehamilan ganda (di dalam rahim
terdapat lebih dari 1 janin). Faktor resiko yang mungkin berperan dalam
terjadinya persalinan prematur
adalah:
- Kehamilan usia muda (usia ibu kurang dari 18 tahun)
- Pemeriksaan kehamilan yang tidak teratur
- Golongan sosial-ekonomi rendah - Keadaan gizi yang kurang
- Penyalahgunaan obat.
Masalah pada ibu biasanya berupa:
- Riwayat persalinan prematur pada kehamilan
sebelumnya
- Kadar alfa-fetoprotein tinggi pada trimester kedua yang penyebabnya tidak
diketahui
- Penyakit atau infeksi yang tidak diobati (misalnya
infeksi saluran kemih
atau infeksi selaput ketuban)
- Kelainan pada rahim atau leher rahim - Ketuban pecah sebelum waktunya
- Plasenta previa.
- Pre-eklamsi (suatu keadaan yang bisa terjadi pada
trimester kedua
kehamilan, yang ditandai dengan tekanan darah
tinggi, adanya protein dalam air kemih dan pembengkakan tungkai)
- Diabetes melitus
- Penyakit jantung. GEJALA Gambaran fisik bayi prematur:
# Ukuran kecil
# Berat badan lahir rendah (kurang dari 2,5 kg)
# Kulitnya tipis, terang dan berwarna pink (tembus
cahaya)
# Vena di bawah kulit terlihat (kulitnya transparan) # Lemak bawah kulitnya sedikit sehingga kulitnya
tampak keriput
# Rambut yang jarang
# Telinga tipis dan lembek
# Tangisannya lemah
# Kepala relatif besar # Jaringan payudara belum berkembang
# Otot lemah dan aktivitas fisiknya sedikit (seorang
bayi prematur cenderung
belum memiliki garis tangan atau kaki seperti pada
bayi cukup bulan)
# Refleks menghisap dan refleks menelan yang buruk # Pernafasan yang tidak teratur
# Kantung zakar kecil dan lipatannya sedikit ( anak
laki - laki )
# Labia mayora belum menutupi labia minora ( pada
anak perempuan). KOMPLIKASI 1. Sindroma gawat pernafasan (penyakit membran
hialin).
Paru-paru yang matang sangat penting bagi bayi baru
lahir. Agar bisa
bernafas dengan bebas, ketika lahir kantung udara
(alveoli) harus dapat terisi oleh udara dan tetap terbuka. Alveoli bisa
membuka lebar karena
adanya suatu bahan yang disebut surfaktan, yang
dihasilkan oleh paru-paru
dan berfungsi menurunkan tegangan permukaan.
Bayi prematur seringkali tidak menghasilkan surfaktan dalam jumlah
yang memadai, sehingga alveolinya tidak tetap
terbuka. Diantara saat-saat
bernafas, paru-paru benar-benar mengempis,
akibatnya terjadi Sindroma
Distres Pernafasan. Sindroma ini bisa menyebabkan kelainan lainnya dan
pada beberapa kasus
bisa berakibat fatal. Kepada bayi diberikan oksigen;
jika penyakitnya berat,
mungkin mereka perlu ditempatkan dalam sebuah
ventilator dan diberikan obat surfaktan (bisa diteteskan secara langsung melalui
sebuah selang yang
dihubungkan dengan trakea bayi). 2. Ketidakmatangan pada sistem saraf pusat bisa
menyebabkan gangguan
refleks menghisap atau menelan, rentan terhadap
terjadinya perdarahan otak
atau serangan apneu.
Selain paru-paru yang belum berkembang, seorang bayi prematur juga
memiliki otak yang belum berkembang. Hal ini bisa
menyebabkan apneu (henti
nafas), karena pusat pernafasan di otak mungkin
belum matang. Untuk
mengurangi mengurangi frekuensi serangan apneu bisa digunakan obat-obatan.
Jika oksigen maupun aliran darahnya terganggu. otak
yang sangat tidak
matang sangat rentan terhadap perdarahan
(perdarahan intraventrikuler).atau
cedera . 3. Ketidakmatangan sistem pencernaan
menyebabkan intoleransi pemberian
makanan.
Pada awalnya, lambung yang berukuran kecil
mungkin akan membatasi
jumlah makanan/cairan yang diberikan, sehingga pemberian susu yang terlalu
banyak dapat menyebabkan bayi muntah. Pada awalnya, lambung yang berukuran kecil
mungkin akan membatasi
jumlah makanan/cairan yang diberikan, sehingga
pemberian susu yang terlalu
banyak dapat menyebabkan bayi muntah. 4. Retinopati dan gangguan penglihatan atau
kebutaan (fibroplasia
retrolental)
5. Displasia bronkopulmoner. 6. Penyakit jantung. 7. Jaundice.
Setelah lahir, bayi memerlukan fungsi hati dan fungsi
usus yang normal
untuk membuang bilirubin (suatu pigmen kuning hasil
pemecahan sel darah
merah) dalam tinjanya. Kebanyakan bayi baru lahir, terutama yang lahir
prematur, memiliki kadar bilirubin darah yang
meningkat (yang bersifat
sementara), yang dapat menyebabkan sakit kuning
(jaundice).
Peningkatan ini terjadi karena fungsi hatinya masih belum matang dan
karena kemampuan makan dan kemampuan
mencernanya masih belum sempurna.
Jaundice kebanyakan bersifat ringan dan akan
menghilang sejalan dengan
perbaikan fungsi pencernaan bayi. 8. Infeksi atau septikemia.
Sistem kekebalan pada bayi prematur belum
berkembang sempurna. Mereka
belum menerima komplemen lengkap antibodi dari
ibunya melewati plasenta
(ari-ari). Resiko terjadinya infeksi yang serius (sepsis) pada
bayi prematur
lebih tinggi. Bayi prematur juga lebih rentan terhadap
enterokolitis
nekrotisasi (peradangan pada usus). 9. Anemia . 10. Bayi prematur cenderung memiliki kadar gula
darah yang berubah-ubah,
bisa tinggi (hiperglikemia maupun rendah
(hipoglikemia).
11. Perkembangan dan pertumbuhan yang lambat. 12. Keterbelakangan mental dan motorik. DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran fisik
dan usia kehamilan. Pemeriksaan yang biasa dilakukan pada bayi
prematur:
- rontgen dada untuk melihat kematangan paru-paru
- analisa gas darah
- kadar gula darah
- kadar kalsium darah - kadar bilirubin. PENGOBATAN Jika kemungkinan akan terjadi kelahiran prematur,
biasanya diberikan obat
tokolitik untuk menghentikan kontraksi dan
kortikosteroid untuk mempercepat
pematangan paru-paru bayi. Makanan diberikan melalui sebuah selang yang
dimasukkan ke dalam lambung
bayi karena fungsi menghisap dan menelan pada bayi
prematur masih belum
matang. Pada prematur yang ekstrim, makanan
diberikan melakui infus. Pada usia sekitar 34 minggu, bayi mulai disusui ASI
atau susu botol. Bayi prematur sangat cepat kehilangan panas dan
mengalami kesulitan dalam
mempertahankan suhu tubuh, sehingga mereka
biasanya ditempatkan di dalam
suatu inkubator. Mungkin bayi memerlukan bantuan respirator dan
tambahan oksigen. PENCEGAHAN Salah satu langkah terpenting dalam mencegah
prematuritas adalah mulai
melakukan pemeriksaan kehamilan sedini mungkin
dan terus melakukan
pemeriksaan selama kehamilan.
Statistik menunjukkan bahwa perawatan kehamilan yang dini dan baik bisa
mengurangi angka kejadian prematuritas, kecil untuk
kehamilan dan angka
kesakitan akibat persalinan dan pada masa baru lahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar