Jumat, 25 Maret 2011

Penyebab & Tanda - Tanda Keguguran

Berikut artikel tentang keguguran janin, apa tanda -
tanda atau ciri keguguran, penyebabnya apa saja,
bagaimana mecegah / mengatasi keguguran, apa
yang dilakukan pasca keguguran dan kapan boleh
hamil lagi. Keguguran diartikan sebagai
keluarnya janin atau
persalinan prematur sebelum
mampu untuk hidup. Resiko
keguguran memiliki
persentase sebesar 15% – 40% dari ibu hamil, dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3
bulan. Jumlah kejadian atau resiko keguguran akan
menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan. Yang
disebut sebagai keguguran adalah bila janin keluar
pada saat usia kehamlian belum mencapai 20 minggu,
sedangkan kematian janin terjadi pada saat janin sudah berumur lebih dari 20 minggu. Penyebab Keguguran. Kebanyakan ahli kandungan berpendapat, keguguran
merupakan hasil interaksi dari berbagai faktor.
Terbukti, sekitar 50% kasus keguguran terjadi akibat
kelainan kromosom, dan selebihnya adalah akibat
infeksi, kelainan rahim, kelainan hormon, dan lain-
lain. Pemicu atau yang menyebabkan keguguran adalah salah satu atau bbrp hal berikut : Adanya kelainan pada janin yang disebabkan
kelainan kromosom, yang terjadi saat
berlangsungnya proses pembuahan. Akibatnya,
embrio yang terbentuk cacat dan dikeluarkan tubuh. Adanya kelainan pada ibu, seperti kelainan pada
sisterm hormonal (bisa hormon prolaktin yang terlalu
tinggi atau progesteron yang terlalu rendah), sistem
kekebalan tubuh, infeksi menahun, dan penyakit
berat yang diderita si ibu hamil. Adanya kelainan pada rahim. Kelainan yang paling
umum terjadi adalah adanya miom (tumor jaringan
otot) yang dapat mengganggu pertumbuhan embrio.
kelainan lain yaitu rahim terlalu lemah sehingga tidak
mampu menahan berat janin yang sedang
berkembang. Kehamilan dalam rahim yang terlalu lemah biasanya hanya mampu bertahan hingga akhir
trimester pertama. Penyebab lain adalah infeksi, seperti terkena virus
TORCH, HIV, Hepatitis dll. Keguguran juga dapat diakibatkan oleh gaya hidup.
Wanita yang cenderung merokok, mengkonsumsi
minuman keras, obesitas atau berat badan kurang
dapat memiliki gangguan hormon yang berakibat
gangguan kehamilan. Tanda-tanda atau ciri anda keguguran adalah
sbb : Perdarahan Perdarahan adalah tanda yang paling umum.
Perdarahan yang terjadi bisa hanya berupa bercak-
bercak yang berlangsung lama sampai perdarahan
hebat. Kadang-kadang terdapat bagian jaringan yang
robek yang ikut keluar bersamaan dengan darah.
Misalnya, bagian dari jaringan dinding rahim yang terkoyak atau kantung ketuban yang robek. Kram atau Kejang Perut Tanda ini rasanya mirip seperti kram perut pada awal
datang bulan. Biasana kram ini berlangsung berulang-
ulang dalam periode waktu yang lama. Kram atau
kejang juga dapat terjadi di daerah panggul Nyeri Pada Bagian Bawah Perut Rasa nyeri pada bagian bawah perut terjadi dalam
waktu cukup lama. Selain di sekitar perut, rasa sakit
juga dapat terjadi di bagian bawah panggul,
selangkangan, dan daerah alat kelamin. Nyeri ini
terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari
setelah muncul gejala perdarahan. Jenis-jenis keguguran yang mungkin terjadi
adalah: * Ancaman keguguran (abortus imminens)
Tandanya:
- Hasil pembuahan (embrio) lepas sebagian, atau
terjadi perdarahan di belakang tempat embrio
menempel.
- Embrio masih di dalam rahim dan bertahan hidup, sehingga umumnya bisa diselamatkan. * Abortus insipiens
Tandanya:
- Sebagian jaringan embrio sudah turun dan berada
di mulut rahim, tapi seluruh embrio masih berada di
dalam rahim.
- Kemungkinan untuk melanjutkan proses kehamilan dan mempertahankan embrio sangat kecil. * Abortus tidak lengkap (inkomplet)
Tandanya:
- Sebagian jaringan embrio sudah terlepas dari
dinding rahim, dan biasanya ada sebagian jaringan
yang sudah berada di mulut rahim.
- Apabila perdarahan yang terjadi tidak kunjung berhenti, embrio/janin harus segera dikeluarkan. * Abostus lengkap (komplet)
Tandanya:
- Embrio yang sudah berbentuk janin, sudah terlepas
sama sekali dari dinding rahim.
- Biasanya terjadi di awal masa kehamilan, yakni
ketika plasenta belum terbentuk. - Janin akan keluar dari rahim, baik secara spontan
maupun dengan alat bantu.guan kehamilan. Tindakan Mencegah Keguguran. Seperti sudah disinggung sebelumnya, keguguran terjadi ditandai perdarahan. Itu sebabnya seorang ibu hamil jika mengalami perdarahan sedikit apa pun, harus segera menghubungi dokter. Sedikit atau banyak darah yang keluar, perdarahan ini harus segera ditangani. Biasanya dokter akan mencegah jangan sampai janin keluar. Antara lain dengan meminta calon ibu melakukan istirahat total (bed rest), disertai pemberian obat-obatan seperti dupaston atau gestanon. Selain itu akan dilakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui dengan pasti apakah janin masih ada atau sudah gugur. Bila tak ada janin tapi tanda-tanda kehamilan masih ada, hal ini dalam ilmu kedokteran disebut blighted ovum(BO). Bila keadaan sudah demikian, dokter akan mengambil tindakan kuretase, yaitu pengerokan pada
rahim dengan tujuan mengosongkan rongga rahim. Bila disebabkan infeksi, dokter akan mengobati infeksinya lebih dahulu. Jika infeksi sudah dipastikan sembuh, ibu tersebut baru diperbolehkan hamil kembali. Jika keguguran akibat mulut rahim yang lemah, maka pada kehamilan berikutnya akan dilakukan tindakan operasi pengikatan mulut rahim. Pasca Keguguran
Yang sebaiknya anda lakukan dan perhatikan setelah
keguguran : * Periksa ke dokter kandungan, sehingga faktor-
faktor yang menjadi penyebab terjadinya keguguran
yang Anda alami dapat diketahui. Sedapat mungkin
dihindari agar tidak terjadi keguguran berulang pada
kehamilan berikutnya. * Perhatikan asupan gizi Anda, khususnya zat-zat gizi
yang penting untuk membantu mempersiapkan
kehamilan dan membantu proses tumbuh-kembang
janin kelak. Misalnya, memenuhi kebutuhan asupan
asam folat sebanyak 400 mikrogram setiap hari * Terapkan gaya hidup sehat, misalnya dengan
melakukan olahraga secara teratur, dan memenuhi
kebutuhan tubuh Anda untuk istirahat (jangan terlalu
lelah). Kapan boleh hamil lagi? Pertanyaan tentang kapan timing yang tepat untuk
hamil lagi memang sering muncul. Ada beberapa hal
yang harus dipertimbangkan setiap individu.
“Misalnya, kasus keguguran yang dulu itu hamil pertama atau bukan? Penyebabnya apa? Umur Anda
sekarang berapa? Kondisi Anda bagaimana? Kalau
semuanya normal-normal saja, sekitar 2-3 bulan
setelah menstruasi, Anda boleh hamil lagi.
Kondisi seperti apa, sih , yang dianggap tidak
normal? Bila kehamilan lalu merupakan hamil anggur. Masalahnya, keguguran akibat hamil anggur
berpotensi untuk jadi penyakit trofoblas ganas. Yaitu,
semacam tumor dalam rahim yang terbentuk dari
jaringan sel-sel bagian luar pada awal terbentuknya
janin, dan bisa menyebar sampai ke paru-paru, otak
atau hati. Pada kondisi ini, diperlukan treatment sekitar 6 bulan ( silakan baca artikel tentang hamil
anggur pada edisi ini ). Kalau tidak ada tanda-tanda
keganasan pada trofoblas, barulah Anda boleh hamil
lagi.

Perdarahan pada kehamilan muda adalah perdarahan pervaginam pada kehamilan kurang dari 22 minggu.

Penanganan umum perdarahan pada kehamilan
muda :
- Lakukan penilaian secara cepat mengenaii keadaan
umum pasien, termasuk
tanda-tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan,
dan suhu). - Periksa tanda-tanda syok (pucat, berkerringat
banyak, pingsan, tekanan sistolik
kurang 90 mmHg, nadi lebih 112 kali per menit).
- Jika dicurigai terjadi syok, segera mullai penanganan
syok. Jika tidak terlihat tanda-
tanda syok, tetap pikirkan kemungkinan tersebut saat penolong melakukan
evaluasi mengenai kondisi wanita karena
kondisinya dapat memburuk dengan
cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk
memulai penanganan syok dengan
segera. - Jika pasien dalam keadaan syok, pikirkaan
kemungkinan kehamilan ektopik
terganggu.
- Pasang infus dengan jarum infus besar ((16 G atau
lebih), berikan larutan garam
fisiologik atau ringer laktat dengan tetesan cepat (500 cc dalam 2 jam pertama). Diagnosis perdarahan pada kehamilan muda :
1. Pikirkan kemungkinan kehamilan ektopik pada
wanita dengan anemia, penyakit
radang panggul (pelvic inflammatory disease- PID),
gejala abortus atau keluhan
nyeri yang tidak biasa. Catatan : Jika dicurigai adanya kehamilan ektopik,
lakukan pemeriksaan
bimanual secara hati-hati karena kehamilan ektopik
awal bisa sampai mudah
pecah.
2. Pikirkan kemungkinan abortus pada wanita usia reproduktif yang mengalami
terlambat haid (lebih 1 bulan sejak haid terakhir)
dan mempunyai 1 atau lebih
tanda berikut : perdarahan, kaku perut,
pengeluaran sebagian produk konsepsi,
serviks yang berdilatasi atau uterus yang lebih kecil dari seharusnya.
3. Jika abortus merupakan kemungkinan diagnosis,
kenali dan segera tangani
komplikasi yang ada. 1. Diagnosis abortus imminens : – Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. Perdarahan ringan
membutuhkan waktu lebih 5 menit untuk
membasahi pembalut atau kain
bersih. – Serviks tertutup. – Uterus sesuai dengan usia kehamilan. – Gejala / tanda : kram perut bawah dan uterus lunak.
2. Diagnosis kehamilan ektopik terganggu : – Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. – Serviks tertutup. – Uterus sedikit membesar dari usia kehamilan normal – Gejala / tanda : limbung atau pingsan, nyeri perut bawah, nyeri goyang porsio,
massa adneksa, dan cairan bebas intra abdomen.
3. Diagnosis abortus komplit : – Bercak perdarahan hingga perdarahan sedang. – Serviks tertutup atau terbuka. – Uterus lebih kecil dari usia kehamilan normal – Gejala / tanda : sedikit atau tanpa nyeri perut bawah, dan riwayat ekspulsi hasil
konsepsi.
4. Diagnosis abortus insipiens : – Perdarahan sedang hingga masif (banyak). Perdarahan berat membutuhkan
waktu kurang 5 menit untuk membasahi
pembalut atau kain bersih. – Serviks terbuka. – Uterus sesuai usia kehamilan. – Gejala / tanda : kram / nyeri perut bawah, dan belum terjadi ekspulsi hasil
konsepsi.
5. Diagnosis abortus inkomplit : – Perdarahan sedang hingga masif (banyak). – Serviks terbuka. – Uterus sesuai usia kehamilan. – Gejala / tanda : kram / nyeri perut bawah, dan ekspulsi sebagian hasil konsepsi.
6. Diagnosis abortus mola : – Perdarahan sedang hingga masif (banyak). – Serviks terbuka. – Uterus lunak dan lebih besar dari usia kehamilan – Gejala / tanda : mual / muntah, kram perut bawah, sindrom mirip pre
eklampsia, tidak ada janin, dan keluar jaringan
seperti anggur. Tanda dan gejala abortus antara lain nyeri abdomen bawah , nyeri lepas , uterus terasa lemas, perdarahan berlanjut, lemah, lesu, demam, sekret vagina berbau , sekret & pus dari serviks , dan nyeri goyang serviks . Komplikasinya adalah infeksi / sepsis. Penanganannya adalah mulai
memberikan antibiotik sesegera mungkin sebelum
melakukan aspirasi vakum manual. Antibiotiknya
berupa ampisilin 2 gr IV tiap 6 jam ditambah
gentamisin 5 mg/kgbb IV tiap 24 jam ditambah
metronidazol 500 mg IV tiap 8 jam sampai ibu bebas demam 48 jam. Tanda dan gejala lainnya adalah nyeri / kaku pada
abdomen, nyeri lepas, distensi abdomen, abdomen
terasa tegang & keras, nyeri bahu, mual-muntah, dan
demam. Komplikasinya adalah perlukaan uterus, vagina atau usus . Penanganannya yaitu lakukan laparotomi untuk memperbaiki perlukaan dan
lakukan aspirasi vakum manual secara berurutan.
Mintalah bantuan lebih lanjut jika dibutuhkan. Jenis-Jenis Abortus ___________________ Jenis-jenis abortus :
1. Abortus spontan
2. Abortus yang disengaja
3. Abortus tidak aman
4. Abortus septik Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia kehamilan 22
minggu). Tahapan abortus spontan meliputi :
1. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut).
2. Abortus insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut
dan akan berkembang menjadi
abortus inkomplit atau abortus komplit). 3. Abortus inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah
dikeluarkan).
4. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah
dikeluarkan). Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin mencapai
viabilitas. Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak berpengalaman atau
dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar
medis minimal atau keduanya. Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat berasal dari
infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran
kemih bawah setelah abortus spontan atau abortus
tidak aman. Sepsis cenderung akan terjadi jika
terdapat sisa hasil konsepsi atau terjadi penundaan
dalam pengeluaran hasil konsepsi. Sepsis merupakan komplikasi yang sering terjadi pada abortus tidak
aman dengan menggunakan peralatan. Penanganan
____________ Jika dicurigai suatu abortus tidak aman terjadi,
periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau adanya
perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi
vagina untuk mengeluarkan tumbuh-tumbuhan, obat-
obat lokal atau bahan lainnya. Penanganan abortus imminens :
1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring
total.
2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau
hubungan seksual.
3. Jika perdarahan : – Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi. – Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
Perdarahan berlanjut,
khususnya jika ditemukan uterus yang lebih besar
dari yang diharapkan,
mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola.
4. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau
progestin) atau tokolitik (misalnya
salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini
tidak dapat mencegah
abortus. Penanganan abortus insipiens :
1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan
evaluasi uterus dengan aspirasi
vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera
lakukan : – Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila
perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat
diulang sesudah 4 jam bila
perlu). – Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
2. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu : – Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi. – Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena
(garam fisiologik atau larutan ringer laktat)
dengan kecepatan 40 tetes per
menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.
3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah
penanganan. Penanganan abortus inkomplit :
1. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan
kehamilan kurang 16 minggu,
evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan
cunam ovum untuk
mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan
berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau
misoprostol 400 mcg per
oral.
2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung
dan usia kehamilan kurang 16 minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan : – Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi
dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan
jika aspirasi vakum manual
tidak tersedia. – Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg
intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu)
atau misoprostol 400 mcg
per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu).
3. Jika kehamilan lebih 16 minggu : – Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik
atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per
menit sampai terjadi
ekspulsi hasil konsepsi. – Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai
terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800
mcg). – Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
4. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah
penanganan. Penanganan abortus komplit :
1. Tidak perlu evaluasi lagi.
2. Observasi untuk melihat adanya perdarahan
banyak.
3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah
penanganan. 4. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet
sulfas ferrosus 600 mg per hari
selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan
transfusi darah.
5. Konseling asuhan pasca keguguran dan
pemantauan lanjut. Pemantauan Pasca Abortus
__________________________ Insidens abortus spontan kurang lebih 15% (1 dari 7
kehamilan) dari seluruh kehamilan. Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam
waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak diinginkan :
1. Tidak terdapat komplikasi berat yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.
2. Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya
dalam memilih metode kontrasepsi yang paling sesuai. Metode kontrasepsi pasca abortus : 1. Kondom – Waktu aplikasinya segera. – Efektivitasnya tergantung dari tingkat kedisiplinan klien. – Dapat mencegah penyakit menular seksual. 2. Pil kontrasepsi – Waktu aplikasinya segera. – Cukup efektif tetapi perlu ketaatan klien untuk minum pil secara teratur.
3. Suntikan – Waktu aplikasinya segera. – Konseling untuk pilihan hormon tunggal atau kombinasi.
4. Implan – Waktu aplikasinya segera. – Jika pasangan tersebut mempunyai 1 anak atau lebih dan ingin kontrasepsi
jangka panjang.
5. Alat kontrasepsi dalam rahim – Waktu aplikasinya segera dan setelah kondisi pasien pulih kembali. – Tunda insersi jika hemoglobin kurang 7 gr/dl (anemia) atau jika dicurigai
adanya infeksi.
6. Tubektomi – Waktu aplikasinya segera. – Untuk pasangan yang ingin menghentikan fertilitas. – Jika dicurigai adanya infeksi, tunda prosedur sampai keadaan jelas. Jika
hemoglobin kurang 7 gram/dl, tunda sampai
anemia telah diperbaiki. – Sediakan metode alternatif (seperti kondom). Beberapa wanita mungkin membutuhkan :
1. Jika klien pernah diimunisasi, berikan booster
tetanus toksoid 0,5 ml atau jika
dinding vagina atau kanalis servikalis tampak luka
terkontaminasi.
2. Jika riwayat imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus 1500 unit
intramuskuler diikuti dengan tetanus toksoid 0,5 ml
setelah 4 minggu.
3. Penatalaksanaan untuk penyakit menular seksual.
4. Penapisan kanker serviks. Kehamilan Ektopik Terganggu ___________________________ Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan
implantasi terjadi di luar rongga uterus. Tuba Fallopii
merupakan tempat tersering terjadinya implantasi
kehamilan ektopik (lebih 90%). Tanda dan gejala kehamilan ektopik sangatlah
bervariasi tergantung dari pecah tidaknya kehamilan
tersebut. Alat penting yang dapat digunakan untuk
mendiagnosis kehamilan ektopik yang pecah adalah
tes kehamilan dari serum yang dikombinasi dengan
pemeriksaan USG. Jika diperoleh haril darah yang tidak membeku segera mulai penanganan. Tanda dan gejala kehamilan ektopik :
1. Gejala kehamilan awal berupa flek atau perdarahan
ireguler, mual, pembesaran
payudara, perubahan warna pada vagina & serviks,
perlunakan serviks,
pembesaran uterus, frekuensi buang air kecil meningkat.
2. Nyeri pada abdomen dan pelvis. Tanda dan gejala kehamilan ektopik terganggu :
1. Kolaps dan kelelahan.
2. Denyut nadi cepat dan lemah (110 kali per menit
atau lebih).
3. Hipotensi.
4. Hipovolemia. 5. Abdomen akut dan nyeri pelvis.
6. Distensi abdomen. Distensi abdomen dengan
shifting dullness merupakan
petunjuk adanya darah bebas.
7. Nyeri lepas.
8. Pucat. Diagnosis banding kehamilan ektopik yang tersering
adalah abortus imminens. Diagnosa banding lainnya
adalah penyakit radang panggul akut & kronik, kista
ovarium (terpuntir atau ruptur) dan appendisitis akut.
USG dapat membedakan antara kehamilan ektopik,
abortus imminens dan kista ovarium terpuntir. Penanganan awal kehamilan ektopik :
1. Segera lakukan uji silang darah dan laparatomi.
Jangan menunggu darah
sebelum melakukan pembedahan.
2. Jika tidak ada fasilitas, segera rujuk ke fasilitas
lebih lengkap dan lakukan penilaian awal.
3. Pada laparatomi, eksplorasi kedua ovarium dan
tuba Fallopii : – Kerusakan tuba yang berat : lakukan salpingektomi (hasil konsepsi dan tuba
keduanya dikeluarkan). Ini merupakan terapi
pilihan pada sebagian besar
kasus. – Kerusakan tuba yang kecil : lakukan salpingostomi (hasil konsepsi dikeluarkan
dan tuba dipertahankan). Ini dilakukan dengan
mempertimbangkan
konservasi kesuburan karena resiko kehamilan
ektopik berikutnya cukup tinggi. Jika terjadi perdarahan banyak dapat dilakukan
autotransfusi apabila darah intraabdominal masih
segar dan tidak terinfeksi atau terkontaminasi (pada
akhir kehamilan, darah dapat terkontaminasi dengan
air ketuban dan lain-lain sehingga sebaiknya tidak
digunakan untuk autotransfusi). Darah dapat dikumpulkan sebelum pembedahan atau setelah
abdomen dibuka :
1. Sewaktu ibu berbaring di atas meja operasi
sebelum operasi dan abdomen
tampak tegang akibat terkumpulnya darah, saat itu
memungkinkan untuk memasukkan jarum melalui dinding abdomen dan
darah dikumpulkan diset
donor.
2. Cara lain, bukalah abdomen : – Ambil darah ke dalam suatu tempat dan saringlah darah dengan menggunakan
kasa untuk memisahkan bekuan darah. – Bersihkan bagian atas dari kantong darah dengan cairan antiseptik dan bukalah
dengan pisau steril. – Tuangkan darah wanita tersebut ke dalam kantong dan masukkan kembali
melalui set penyaring dengan cara biasa. – Jika tidak tersedia kantong donor dengan antikoagulan, tambahkan sodium
sitrat 10 ml untuk setiap 90 ml darah. Penanganan selanjutnya :
1. Sebelum membolehkan ibu pulang, lakukan
konseling dan nasehat mengenai
prognosis kesuburannya. Mengingat meningkatnya
resiko kehamilan ektopik
selanjutnya, konseling metode kontrasepsi dan penyediaan metode kontrasepsi,
jika diinginkan, merupakan hal yang penting.
2. Perbaiki anemia dengan sulfas ferrous 600 mg/hr
per oral selama 2 minggu.
3. Jadwalkan kunjungan berikutnya untuk
pemantauan dalam waktu 4 minggu. Mola Hidatidosa _______________ Kehamilan mola merupakan proliferasi abnormal dari
vili khorialis. Penanganan awal kehamilan mola :
Jika diagnosa kehamilan mola telah ditegakkan,
lakukan evaluasi uterus :
- Jika dibutuhkan dilatasi serviks, gunakkan blok
paraservikal.
- Pengosongan dengan aspirasi vakum manuaal lebih aman daripada kuretase
tajam. Resiko perforasi dengan menggunakan kuret
tajam cukup tinggi.
- Jika sumber vakum adalah tabung manual,, siapkan
peralatan aspirasi vakum
manual minimal 3 set agar dapat digunakan secara bergantian hingga
pengosongan kavum uteri selesai. Isi uterus cukup
banyak tetapi penting untuk
cepat dikosongkan. Penanganan selanjutnya kehamilan mola :
- Pasien dianjurkan untuk menggunakan konntrasepsi
hormonal (apabila masih ingin
anak) atau tubektomi apabila ingin menghentikan
fertilitas.
- Lakukan pemantauan setiap 8 minggu selaama minimal 1 tahun pasca evakuasi
dengan menggunakan tes kehamilan dengan urin
karena adanya resiko
timbulnya penyakit trofoblas yang menetap atau
khoriokarsinoma. Jika tes
kehamilan dengan urin tidak negatif setelah 8 minggu atau menjadi positif
kembali dalam 2 tahun pertama, rujuk ke pusat
kesehatan tersier untuk
pemantauan dan penanganan lebih lanjut. Sumber : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
& Neonatal. Editor : Abdul Bari Saifuddin, Gulardi Hanifa
Wiknjosastro, Biran Affandi, Djoko Waspodo. Ed. I, Cet.
5, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. 2003.

obat Super Tetra

Super Tetra Indikasi:
- SUPER TETRA merupakan
antibiotik pilihan utama terhadap
infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme sebagai berikut:
Vibrio cholerae, Vibrio fetus, Haemophilus ducreyi,
Mycoplasma pneumoniae, semua
jenis Rickettsia, Borrelia Spp.,
Chlamydia (psittacosis, omithosis,
lymphogranuloma venereum, Trachoma-Incluston Conjuctivitis), Brucella Spp.
- SUPER TETRA merupakan obat alternatif lain
disamping Penisilin untuk infeksi yang disebabkan
oleh mikroorganisme sebagai berikut: Neisseria
gonorrhoeae, Treponema pallidum dan Treponema
pertenuc, Haemophilus influenzae,Bacillus anthracis. - SUPER TETRA bukan untuk batuk kering dan virus. Kontra Indikasi:
Hipersensitif terhadap golongan tetracycline.
Penderita gangguan ginjal. Komposisi:
Tiap kapsul lunak mengandung:
tetracycline HCL phosphate buffered setara dengan
tetracycline HCL ...................... 250 mg Farmakologi:
SUPER TETRA mengandung tetracycline HCL phosphate
buffered. Bekerja dengan jalan menghambat sintesa
protein kuman. Posologi:
Pemberian dilakukan 1 jam sebelum makan atau 2
jam sesudah makan. Dosis dan lama pemakaian
tergantung pada jenis dan beratnya infeksi atau
sesuai dengan petunjuk dokter.
Dosis lazim dewasa: 1 - 2 kapsul setiap 6 jam. Dosis lazim anak-anak > 8 tahun : 25 - 50 mg/kg berat
badan per hari dalam dosis terbagi-bagi tiap 6 jam. Perhatian:
Penggunaan tetracycline pada penderita dengan
gangguan fungsi ginjal, wanita hamil, selama
menyusui dan anak-anak di bawah umur 8 tahun
tidak dianjurkan.
Penggunaan jangka lama dapat berakibat timbulnya super infeksi karena pertumbuhan mikroorganisme
yang resisten terhadap anti infeksi. Efek Samping:
Mual, muntah, rash pada kulit, urtikaria dan nyeri
pada bagian ulu hati. Interaksi Obat:
Pemakaian tetracycline bersama-sama dengan
preparat-preparat yang mengandung calcium,
magnesium, iron, aluminium, dan susu tidak
dianjurkan, karena kation bivalen dan polivalen dapat
membentuk kelat dengan tetracycline serta menghambat penyerapannya.
Pemberian bersama dengan kontrasepsi oral dapat
mengurangi efektifitas kontrasepsi oral. HARUS DENGAN RESEP DOKTER Jenis: Kapsul Produsen: PT Darya-Varia

Sabtu, 19 Maret 2011

FISIOLOGI PERSALINAN KALA III 16:09 Diposkan oleh Bidan Febri Penyebab terpisahnya plasenta dari dinding uterus
adalah kontraksi uterus (spontan atau dengan
stimulus) setelah kala dua selesai. Berat plasenta
mempermudah terlepasnya selaput ketuban, yang
terkelupas dan dikeluarkan. Tempat perlekatan
plasenta menentukan kecepatan pemisahan dan metode ekspulsi plasenta. Selaput ketuban
dikeluarkan dengan penonjolan bagian ibu atau
bagian janin. Pada kala III, otot uterus (miometrium)berkontraksi
mengikuti penyusutan volume rongga uterus setelah
lahirnya bayi. Penyusutan ukuran ini menyebabkan
berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta.
Karena tempat perlekatan menjadi semkin kecil,
sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka pasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas
dari dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun
ke bagian bawah uterus atau ke dalam vagina.
Setelah janin lahir, uterus mengadakan kontraksi
yang mengakibatkan penciutan permukaan kavum
uteri, tempat implantassi plasenta. Akibatnya, plasenta akan lepas dari tempat implantasinya. PENGERTIAN 1. Kala III merupakan tahap ketiga persalinan yang
berlangsung sejak bayi lahir sampai plasenta
lahir.
2. Persalinan kala tiga dimulai setelah lahirnya bayi
dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput
ketuban. Cara-cara Pelepasan Plasenta :
1. Metode Ekspulsi Schultze Pelepasan ini dapat dimulai dari tengah (sentral) atau
dari pinggir plasenta. Ditandai oleh makin panjang
keluarnya tali pusat dari vagina (tanda ini
dikemukakan oleh Ahfled) tanpa adanya perdarahan
per vaginam. Lebih besar kemungkinannya terjadi
pada plasenta yang melekat di fundus. 2. Metode Ekspulsi Matthew-Duncan Ditandai oleh adanya perdarahan dari vagina apabila
plasenta mulai terlepas. Umumnya perdarahan tidak
melebihi 400 ml. Bila lebih hal ini patologik.Lebih besar
kemungkinan pada implantasi lateral. Apabila plasenta lahir, umumnya otot-otot uterus
segera berkontraksi, pembuluh-pembuluh darah akan
terjepit, dan perdarahan segera berhenti. Pada
keadaan normal akan lahir spontan dalam waktu
lebih kurang 6 menit setelah anak lahir lengkap. Beberapa Prasat untuk mengetahui apakah
plasenta lepas dari tempat implantasinya :
1. Prasat Kustner. Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali
pusat. Tangan kiri menekan daerah di atas simfisis.
Bila tali pusat ini masuk kembali ke dalam vagina,
berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus. Bila
tetap atau tidak masuk kembali ke dalam vagina,
berarti plasenta lepas dari dinding uterus. Prasat ini hendaknya dilakukan secara hati-hati. Apabila hanya
sebagian plasenta terlepas, perdarahan banyak akan
dapat terjadi. 2. Prasat Strassmann Tangan kanan meregangkan atau menarik sedikit tali
pusat. Tangan kiri mengetok-ngetok fundus uteri. Bila
terasa getaran pada tali pusat yang diregangkan ini
berarti plasenta belum lepas dari dinding uterus. 3. Prasat Klein Wanita tersebut disuruh mengedan. Tali pusat tampak
turun ke bawah. Bila pengedanannya dihentikan dan
tali pusat masuk kembali ke dalam vagina, berarti
plasenta belum lepas dari dinding uterus. Tanda – tanda pelepasan plasenta. Adapun tanda – tanda pelepasan plasenta yaitu :
a. Perubahan bentuk dan tinggi fundus. Setelah bayi lahir dan sebelum miometrium mulai
berkontraksi, uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi
fundus biasanya di bawah pusat. Setelah uterus
berkontraksi dan plasenta terdorong ke bawah,
uterus berbentuk segitiga atau seperti buah pear atau
alpukat dan fundus berada di atas pusat. b. Tali pusat memanjang. Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui vulva. c. Semburan darah mendadak dan singkat. Darah yang terkumpul di belakang plasenta akan
membantu mendorong plasenta keluar di bantu oleh
gaya gravitasi. Apabila kumpulan darah
(retroplasental pooling) dalam ruang di antara dinding
uterus dan permukaan dalam plasenta melebihi
kapasitas tampungnya maka darah tersembur keluar dari tepi plasenta yang terlepas. Tanda ini kadang – kadang terlihat dalam waktu satu menit setelah bayi
lahir dan biasanya dalam 5 menit. sumber
1. Coad, Jane dan Melvyn Dunstall. (2007). Anatomi
dan Fisiologi untuk Bidan. Jakarta : EGC
2. Saifudin, Abdul Bari. (2002). Ilmu Kebidanan.
Jakarta : YBPSP,
3. Affandi, Biran, dkk, (2007), Asuhan Persalinan Normal, Asuhan Essensial Persalinan (Edisi Revisi),
Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik,
4. Bobak, Lawdermilk, Jensen, (2005), Keperawatan
Maternitas edisi 4,
Preeklampsia Berat Posted on November 21, 2008 by diyoyen . Categories: Obstetric and gynecology . Pengertian Pre eklampsia berat adalah suatu komplikasi
kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi
160/110 mmHg atau lebih disertai proteinuria dan/
atau edema pada kehamilan 20 minggu atau lebih. Penatalaksanaan Ditinjau dari umur kehamilan dan perkembangan
gejala-gejala pre eklampsia berat selama perawatan
maka perawatan dibagi menjadi :
1. Perawatan aktif yaitu kehamilan segera diakhiri
atau diterminasi ditambah
pengobatan medisinal. 2. Perawatan konservatif yaitu kehamilan tetap
dipertahankan ditambah
pengobatan medisinal. Perawatan Aktif Sedapat mungkin sebelum perawatan aktif pada
setiap penderita dilakukan pemeriksaan fetal
assesment (NST & USG). 1. Indikasi (salah satu atau lebih)
a. Ibu - Usia kehamilan 37 minggu atau lebih
- Adanya tanda-tanda atau gejala impending
eklampsia, kegagalan terapi
konservatif yaitu setelah 6 jam pengobatan meditasi
terjadi kenaikan
desakan darah atau setelah 24 jam perawatan medisinal, ada gejala-gejala
status quo (tidak ada perbaikan). b. Janin - Hasil fetal assesment jelek (NST & USG)
- Adanya tanda IUGR c. Laboratorium - Adanya “HELLP syndrome ” (hemolisis dan peningkatan fungsi hepar,
trombositopenia). Pengobatan Medisinal Pengobatan medisinal pasien pre eklampsia berat
yaitu : 1. Segera masuk rumah sakit 2. Tirah baring miring ke satu sisi. Tanda vital diperiksa
setiap 30 menit, refleks patella setiap jam. 3. Infus dextrose 5% dimana setiap 1 liter diselingi
dengan infus RL (60-125cc/jam) 500 cc. 4. Antasida 5. Diet cukup protein, rendah karbohidrat, lemak dan
garam. 6. Pemberian obat anti kejang : magnesium sulfat 7. Diuretikum tidak diberikan kecuali bila ada tanda-
tanda edema paru, payah jantung kongestif atau
edema anasarka. Diberikan furosemid injeksi 40 mg/
im. 8. Antihipertensi diberikan bila : Desakan darah sistolis lebih 180 mmHg, diastolis lebih
110 mmHg atau MAP lebih 125 mmHg. Sasaran
pengobatan adalah tekanan diastolis kurang 105
mmHg (bukan kurang 90 mmHg) karena akan
menurunkan perfusi plasenta.
Dosis antihipertensi sama dengan dosis antihipertensi pada umumnya.
Bila dibutuhkan penurunan tekanan darah
secepatnya, dapat diberikan obat-obat antihipertensi
parenteral (tetesan kontinyu), catapres injeksi. Dosis
yang biasa dipakai 5 ampul dalam 500 cc cairan infus
atau press disesuaikan dengan tekanan darah. Bila tidak tersedia antihipertensi parenteral dapat
diberikan tablet antihipertensi secara sublingual
diulang selang 1 jam, maksimal 4-5 kali. Bersama
dengan awal pemberian sublingual maka obat yang
sama mulai diberikan secara oral. 9. Kardiotonika
Indikasinya bila ada tanda-tanda menjurus payah
jantung, diberikan digitalisasi cepat dengan cedilanid
D.
10. Lain-lain : Konsul bagian penyakit dalam / jantung, mata.
Obat-obat antipiretik diberikan bila suhu rektal lebih
38,5 derajat celcius dapat dibantu dengan pemberian
kompres dingin atau alkohol atau xylomidon 2 cc IM.
Antibiotik diberikan atas indikasi. Diberikan ampicillin
1 gr/6 jam/IV/hari. Anti nyeri bila penderita kesakitan atau gelisah
karena kontraksi uterus. Dapat diberikan petidin HCL
50-75 mg sekali saja, selambat-lambatnya 2 jam
sebelum janin lahir. Pemberian Magnesium Sulfat Cara pemberian magnesium sulfat : 1. Dosis awal sekitar 4 gram MgSO4 IV (20 % dalam 20
cc) selama 1 gr/menit kemasan 20% dalam 25 cc
larutan MgSO4 (dalam 3-5 menit). Diikuti segera 4 gr di
bokong kiri dan 4 gram di bokong kanan (40 % dalam
10 cc) dengan jarum no 21 panjang 3,7 cm. Untuk
mengurangi nyeri dapat diberikan 1 cc xylocain 2% yang tidak mengandung adrenalin pada suntikan IM. 2. Dosis ulangan : diberikan 4 gram intramuskuler 40%
setelah 6 jam pemberian dosis awal lalu dosis
ulangan diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana
pemberian MgSO4 tidak melebihi 2-3 hari. 3. Syarat-syarat pemberian MgSO4 Tersedia antidotum MgSO4 yaitu calcium gluconas
10%, 1 gram (10% dalam 10 cc) diberikan intravenous
dalam 3 menit.
Refleks patella positif kuat
Frekuensi pernapasan lebih 16 kali per menit.
Produksi urin lebih 100 cc dalam 4 jam sebelumnya (0,5 cc/kgBB/jam). 4. MgSO4 dihentikan bila 7) Ada tanda-tanda keracunan yaitu kelemahan otot,
hipotensi, refleks fisiologis menurun, fungsi jantung
terganggu, depresi SSP, kelumpuhan dan selanjutnya
dapat menyebabkan kematian karena kelumpuhan
otot-otot pernapasan karena ada serum 10 U
magnesium pada dosis adekuat adalah 4-7 mEq/liter. Refleks fisiologis menghilang pada kadar 8-10 mEq/
liter. Kadar 12-15 mEq terjadi kelumpuhan otot-otot
pernapasan dan lebih 15 mEq/liter terjadi kematian
jantung.
Bila timbul tanda-tanda keracunan magnesium sulfat - Hentikan pemberian magnesium sulfat
- Berikan calcium gluconase 10% 1 gram (10% dalam
10 cc) secara IV dalam waktu 3 menit.
- Berikan oksigen.
- Lakukan pernapasan buatan. Magnesium sulfat dihentikan juga bila setelah 4 jam
pasca persalinan sudah terjadi perbaikan
(normotensif). Pengobatan Obstetrik
Cara Terminasi Kehamilan yang Belum Inpartu 1. Induksi persalinan : tetesan oksitosin dengan syarat
nilai Bishop 5 atau lebih dan dengan fetal heart
monitoring. 2. Seksio sesaria bila : Fetal assesment jelek
Syarat tetesan oksitosin tidak dipenuhi (nilai Bishop
kurang dari 5) atau adanya kontraindikasi tetesan
oksitosin.
12 jam setelah dimulainya tetesan oksitosin belum
masuk fase aktif. Pada primigravida lebih diarahkan untuk dilakukan terminasi dengan seksio sesaria. Cara Terminasi Kehamilan yang Sudah Inpartu
Kala I 1. Fase laten : 6 jam belum masuk fase aktif maka
dilakukan seksio sesaria. 2. Fase aktif : Amniotomi saja Bila 6 jam setelah amniotomi belum terjadi
pembukaan lengkap maka dilakukan seksio sesaria
(bila perlu dilakukan tetesan oksitosin). Kala II Pada persalinan per vaginam maka kala II
diselesaikan dengan partus buatan. Amniotomi dan
tetesan oksitosin dilakukan sekurang-kurangnya 3
menit setelah pemberian pengobatan medisinal. Pada
kehamilan 32 minggu atau kurang; bila keadaan
memungkinkan, terminasi ditunda 2 kali 24 jam untuk memberikan kortikosteroid. Perawatan Konservatif 1. Indikasi : Bila kehamilan preterm kurang 37 minggu
tanpa disertai tanda-tanda inpending eklampsia
dengan keadaan janin baik. 2. Pengobatan medisinal : Sama dengan perawatan
medisinal pada pengelolaan aktif. Hanya loading dose
MgSO4 tidak diberikan intravenous, cukup
intramuskuler saja dimana 4 gram pada bokong kiri
dan 4 gram pada bokong kanan. 3. Pengobatan obstetri : Selama perawatan konservatif : observasi dan
evaluasi sama seperti perawatan aktif hanya disini
tidak dilakukan terminasi. MgSO4 dihentikan bila ibu sudah mempunyai tanda-
tanda pre eklampsia ringan, selambat-lambatnya
dalam 24 jam.
Bila setelah 24 jam tidak ada perbaikan maka
dianggap pengobatan medisinal gagal dan harus
diterminasi. Bila sebelum 24 jam hendak dilakukan tindakan maka
diberi lebih dahulu MgSO4 20% 2 gram intravenous. 4. Penderita dipulangkan bila : Penderita kembali ke gejala-gejala / tanda-tanda pre
eklampsia ringan dan telah dirawat selama 3 hari.
Bila selama 3 hari tetap berada dalam keadaan pre
eklampsia ringan : penderita dapat dipulangkan dan
dirawat sebagai pre eklampsia ringan (diperkirakan
lama perawatan 1-2 minggu).
Masalah-masalah pada bayi baru lahir May 4, 2008 @ 3:07 am › scabimanyu ↓ Leave a comment BAYI Prematur Umumnya bayi yang lahir prematur baru diizinkan
pulang bila berat badannya telah mencapai 2.000 g.
Atau setidaknya sudah terjadi kecenderungan
peningkatan berat badan yang stabil dalam 2 –3 kali pemantauan. Tubuh bayi juga telah memiliki
pengaturan suhu yang baik. Nah, saat membawa si kecil yang lahir prematur
pulang ke rumah, ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan: 1. Menjelang kepulangan, yakinlah bahwa Anda dan
pasangan mampu merawat bayi prematur di rumah.
Keyakinan orangtua akan “menular” kepada bayi sehingga ia akan lebih nyaman dan tenang. 2. Konsultasikan kondisi bayi pada dokter, termasuk
tindakan yang harus dilakukan dalam keadaan
darurat. Tanyakan juga tentang perlu tidaknya boks
khusus untuk si kecil yang lahir belum cukup bulan ini.
Boks yang menyerupai inkubator ini berfungsi
sebagai penghangat mengingat bayi prematur umumnya belum memiliki pengaturan suhu tubuh
yang baik sehingga mudah kedinginan. Boks ini juga
bisa dibuat sendiri. Caranya pada keempat sisi bagian
bawah boks dipasangi lampu berkekuatan 60-100
watt. Dapat juga disediakan lampu belajar (100 watt)
yang diletakkan di samping atau bawah boks. 3. Untuk alat kesehatan, yang wajib disediakan adalah
termometer. Berguna untuk mengukur suhu tubuh
bayi sewaktu-waktu bila diperlukan. Suhu ideal bayi
berkisar antara 36,5-37,5 ˚ C. 4. Pakaikan baju lengan panjang dan selimut pada
bayi. Setelah bayi dipakaikan baju lengan panjang,
sarung tangan, sarung kaki dan topi, selimuti ia
sehingga merasa nyaman serta hangat dan siap
dibawa pulang. 5. Jaga suhu ruangan agar tetap stabil. Jika kamar
bayi menggunakan penyejuk ruangan, setel suhunya
tidak terlalu dingin sekitar 23°. Bila perlu matikan AC.
Selama ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik,
bayi akan mendapatkan suhu yang nyaman dan
stabil. 6. Jaga suhu tubuhnya. Ingat, pengaturan suhu tubuh
bayi prematur belum baik. Jaga suhu tubuhnya agar
stabil. Kenakan padanya tutup kepala terutama pada
malam hari, karena bagian kepala paling mudah
kehilangan panas tubuh. Tambahkan sarung tangan
dan kaki, bila dirasa perlu. Cara lain untuk menghangatkan tubuh bayi prematur adalah dengan
metode kangguru. Gendong bayi yang dalam keadaan
tanpa busana ke dada ibu. Buka kancing kemeja yang
ibu kenakan, dekap bayi di dada ibu lalu selimuti bayi
dengan kemeja tersebut. Kulit bayi yang bersentuhan
dengan kulit ibu, selain akan membuatnya merasa nyaman juga sekaligus menghangatkannya. 7. Ibu lebih sering menyusui. Semakin sering bayi
diberi ASI semakin baik. Kemampuan minum dan
daya tampung perutnya belumlah terlalu banyak.
Untuk itu, berikan minum sedikit demi sedikit tapi
sesering mungkin. 8. Cucilah tangan dan gunakan masker. Bayi prematur
rentan terhadap infeksi. Untuk itu, batasi penjenguk
dan mintalah mereka mencuci tangan terlebih dahulu
dan menggunakan masker sebelum melihat bayi. 9. Patuhi petunjuk dokter perihal waktu kunjungan.
Patuhi kontrol rutin yang sudah dijadwalkan dan ikuti
petunjuk dokter agar kesehatan si kecil lebih terjaga. 10. Boleh dimandikan. Bayi prematur tidak dilarang
untuk dimandikan. Namun sebelumnya, cermati dulu
suhu tubuhnya, jangan sampai kurang dari 36,5° C.
Mandikan ia 2 kali sehari dengan air hangat. Bayi KUNING Kuning (karena tingginya kadar bilirubin) pada bayi
umumnya timbul pada hari keempat dan berakhir
pada usia bayi 2 minggu. Untuk itu ada beberapa hal
yang tak boleh luput dari perhatian, seperti: 1. Patuhi jadwal kunjungan ke dokter berikutnya. Bila
kadar bilirubin tidak terlalu tinggi (< 10) umumnya
bayi diperkenankan untuk pulang ke rumah. Namun,
biasanya 3 hari setelah kepulangannya dari rumah
sakit, bayi diminta kembali ke dokter/rumah sakit
untuk dikontrol kadar bilirubinnya. Ini dimaksudkan bila terjadi peningkatan bilirubin yang tinggi dapat
segera dilakukan tindakan. Patuhi jadwal tersebut. 2. Cermati kondisi bayi. Jika ada tanda-tanda bayi
tidak aktif, seperti tidur terus dan malas menetek
segera bawa ia ke rumah sakit. Ini dapat dijadikan
tanda bahwa telah terjadi peningkatan kadar bilirubin
yang berisiko memicu kejang pada bayi. Cara lain
yang paling mudah untuk mengamati peningkatan bilirubin adalah melalui bola mata dan kulit bayi yang
terlihat menguning. 3. Berikan ASI sebanyak mungkin. Banyak minum ASI
dapat membantu menurunkan kadar bilirubin karena
bilirubin dapat dikeluarkan melalui air kencing dan
kotoran bayi. 4. Jemur bayi di matahari pagi. Menjemur bayi tanpa
busana di bawah sinar matahari pagi antara (pukul
07.30–08.30) dapat membantu memecah bilirubin dalam darah. Lindungi mata bayi dari sorot sinar
mentari langsung. BAYI Berat Badan LAHIR RENDAH (BBLR) Bayi BBLR umumnya mengalami pertumbuhan yang
terhambat selama dalam kandungan. Untuk itulah ia
mesti mengejar keterting- galan pertumbuhannya
“di luar”. Hal-hal di bawah ini perlu diperhatikan sebelum membawanya pulang dari rumah sakit. 1. Tanyakan kondisi bayi kepada dokter. Catatlah hal- hal yang harus dilakukan dan dicermati selama bayi
di rumah. Jangan lupa meminta salinan riwayat
kesehatan bayi selama di rumah sakit. Data ini pasti
bermanfaat dalam keadaan darurat. 2. Sering menyusui. Sama dengan bayi prematur, kapasitas perut bayi BBLR masih terbatas lantaran itu
berikan ASI sedikit demi sedikit namun sesering
mungkin. 3. Perhatikan kebersihan. Jaga kebersihan tubuh bayi setiap hari karena ia masih rentan terhadap infeksi,
terutama kebersihan mata, hidung, telinga, dan
kemaluannya. 4. Jagalah bayi agar nyaman. Bila bayi menangis, cari tahu penyebabnya. Apakah karena kedinginan,
kepanasan, atau kelaparan? Agar tetap hangat, tak
ada salahnya si kecil menggunakan topi, sarung
tangan dan kaki ketika tidur di malam hari. 5. Bila harus menggunakan sonde. Umumnya bayi BBLR masih harus menggunakan sonde saat
memperoleh asupan. Tanyakan cara-caranya kepada
petugas sebelum pulang dari rumah sakit. Perhatikan
pula cara membersihkan peralatan yang digunakan.
Ingat baik-baik kapan peralatan tersebut mesti diganti
(umumnya 2 minggu sekali). Bayi Berat Lahir BESAR (BBLB) Yang dimaksud dengan bayi berat lahir besar (BBLB)
adalah bayi yang pada saat lahir memiliki bobot lebih
dari 4.000 gram. Apa saja yang mesti diwaspadai
sebelum membawanya pulang ke rumah: 1. Pemeriksaan kadar gula darah saat dilahirkan. Pemeriksaan ini khusus dilakukan pada bayi dengan
berat lahir lebih dari 4 kg dan dilahirkan dari ibu
penderita diabetes. Tujuan agar kadar gula darah bayi
tidak drop begitu lahir akibat terhentinya suplai
makanan dari plasenta. Jika kadar gula pada bayi
memang rendah, ia akan diberi cairan yang mengandung kadar gula tertentu. Umumnya dalam
waktu 24 jam kondisinya akan kembali normal. 2. Cermati ruam pada kulit. Pada badan bayi yang gemuk umumnya ada lipatan pada paha dan
tangannya. Penting mencermati kondisi kulit di sekitar
lipatan-lipatan tersebut agar tak terjadi ruam. Utami Sri Rahayu. Foto: Ferdi/nakita Narasumber: dr. Satyawati, Sp.A., dari RS Azra, Bogor Categories Categories: : Baby Baby , , Illnesses Illnesses Tags Tags: : Source Source: : http http: :/ // /www www . .tabloid tabloid- -nakita nakita . .com com/ / artikel artikel . .php php3 3? ?edis edis
Keluarga Terbesar di Dunia, Punya 39 Istri 94
Anak dan 33 Cucu BeritaUnik.net – Inilah Keluarga Terbesar di Dunia, Punya 39 Istri 94 Anak dan 33 Cucu – Keluarga ini tinggal di sebuah rumah dengan jumlah kamar 100,
mengingat banyaknya jumlah istri hingga 39 orang
merekapun harus bergantian berbagi tempat tidur,
dan Anda mungkin kaget dalam sehari untuk makan
mereka harus menyediakan 30 ekor ayam 489
kilogram beras dan 295 kilogram kentang , wah betapa repotnya bukan Keluarga besar ini tinggal di perbukitan Baktwang
negara bagian Mizoram India sebelah Timur
berbatasan dengan Burma. Adalah Ziona Chana nama
kepala keluarga yang beristri cukup banyak ini
merupakan kepala sekte agama setempat hingga
memungkinkan dirinya untuk berpoligami sebanyak mungkin. Maka bila keluarga ini kumpul semua mencapai 181
orang jumlah yang luar biasa untuk sebuah keluarga.
Selain diantara 94 anaknya beberapa sudah
berkeluarga sehingga dalam keluarga ini pun
mencakup 14 menantu yang turut didalamnya.
Beberapa istrinya memberikan pengakuan saat ditanya wartawan peliput berita, mereka hidup
bahagia saling cinta pengertian dan gotong royong
dalam keseharian. Seperti dikutip BeritaUnik.net dari Daily Mail
mengungkapkan jumlah anggota sekte yang dipimpin
Chana berjumlah 4000 orang dan Chana sudah
mengatakan bahwa dirinya terus akan menambah
jumlah istri, terutama menikahi perempuan yang
miskin di desa pelosok untuk membantu mereka secara ekonomi. Inilah keadaan kamar tidur para istri Chana, mereka
harus bergantian untuk tidur Inilah keluarga besar Chana berjumlah 181 orang
sumber: http://www.beritaunik.net/unik-aneh/...n-33-
cucu.html black366