Sabtu, 19 Maret 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA KLIEN
DENGAN PRE EKLAMSIA RINGAN April 26, 2010 @ 4:37 am › firmanpharos ↓ Tinggalkan komentar TINJAUAN PUSTAKA KEHAMILAN PRE EKLAMSIA
RINGAN A. Definisi
Pre-eklamsi dan eklamsi, merupakan kesatuan
penyakit, yakni yang langsung disebabkan oleh
kehamilan, walaupun belum jelas bagaimana hal
itu terjadi. Pre eklamasi diikuti dengan timbulnya
hipertensi disertai protein urin dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu
atau segera setelah persalinan (Ilmu Kebidanan
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak.
UI Jakarta, 1998).
Diagnosis pre-eklamsia ditegakkan berdasarkan
adanya dua dari tiga gejala, yaitu penambahan berat badan yang berlebihan, edema, hipertensi
dan proteinuria. Penambahan berat badan yang
berlebihan bila terjadi kenaikan 1 Kg seminggu
berapa kali. Edema terlihat sebagai peningkatan
berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan,
dan muka. Tekanan darah > 140/90 mmHg atau tekanan sistolik meningkat >30 mmHg atau
tekanan diastolik >15 mmHg yang diukur setelah
pasien beristirahat selama 30 menit.(Kapita
Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif, Media
Aesculapius, Jakarta, 2000). B. Etiologi
Penyebab pre-eklamsi belum diketahui secara
pasti, banyak teori yang coba dikemukakan para
ahli untuk menerangkan penyebab, namun
belum ada jawaban yang memuaskan. Teori
yang sekarang dipakai adalah teori Iskhemik plasenta. Namun teori ini juga belum mampu
menerangkan semua hal yang berhubungan
dengan penyakit ini. (Ilmu Kebidanan Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Fak. UI
Jakarta, 1998). C. Klasifikasi Pre-eklamsi
Pre-eklamsia digolongkan menjadi 2 golongan :
Pre-eklamsia ringan : kenaikan tekanan darah
diastolik 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2 kali
pengukuran berjarak 1jam atau tekanan diastolik
sampai 110mmHg. : kenaikan tekanan darah sistolik 30 mmHg atau
> atau mencapai 140 mmHg.
: protein urin positif 1, edema umum, kaki, jari
tangan dan muka. Kenaikan BB > 1Kg/mgg.
Pre-eklampsia berat : tekanan diastolik >110
mmhg : protein urin positif 3, oliguria (urine, 5gr/L).
hiperlefleksia, gangguan penglihatan, nyeri
epigastrik, terdapat edema dan sianosis, nyeri
kepala, gangguan kesadaran. D. Patologi
Pre-eklamsi ringan jarang sekali menyebabkan
kematian ibu. Oleh karena itu, sebagian besar
pemeriksaaan anatomik patologik berasal dari
penderita eklampsi yang meninggal. Pada
penyelidikan akhir-akhir ini dengan biopsi hati dan ginjal ternyata bahwa perubahan anatomi-
patologik pada alat-alat itu pada pre-eklamsi
tidak banyak berbeda dari pada ditemukakan
pada eklamsi. Perlu dikemukakan disini bahwa
tidak ada perubahan histopatologik khas pada
pre-eklamsi dan eklamsi. Perdarahan, infark, nerkosis ditemukan dalam berbagai alat tubuh.
Perubahan tersebut mungkin sekali disebabkan
oleh vasospasmus arteriola. Penimbunan fibrin
dalam pembuluh darah merupakan faktor
penting juga dalam patogenesis kelainan-
kelainan tersebut. E. Perubahan-perubahan pada organ :
1. Perubahan hati
- Perdarahan yang tidak teratur
- Terjadi nekrosis, trombosis pada lobus hati
- Rasa nyeri di epigastrium karena perdarahan
subkapsuler 2. Retina
- Spasme areriol, edema sekitar diskus optikus
- Ablasio retina (lepasnya retina)
- Menyebabkan penglihatan kabur
3. Otak
- Spasme pembuluh darah arteriol otak menyebabkan anemia jaringan otak, perdarahan
dan nekrosis
- Menimbulkan nyeri kepala yang berat
4. Paru-paru
- Berbagai tingkat edema
- Bronkopnemonia sampai abses Menimbulkan sesak nafas sampai sianosis
5. Jantung
- Perubahan degenerasi lemak dan edema
- Perdarahan sub-endokardial
- Menimbulkan dekompensasio kordis sampai
terhentinya fungsi jantung 6. Aliran darah keplasenta
- Spasme arteriol yang mendadak menyebabkan
asfiksia berat sampai kemaian janin
- Spasme yang berlangsung lama, mengganggu
pertumbuhan janin
7. Perubahan ginjal - Spasme arteriol menyebabkan aliran darah ke
ginjal menurun sehingga fitrasi glomerolus
berkurang
- Penyerapan air dan garam tubulus tetap terjadi
retensi air dan garam
- Edema pada tungkai dan tangan, paru dan organ lain
8. Perubahan pembuluh darah
- Permeabilitasnya terhadap protein makin tinggi
sehingga terjadi vasasi protein ke jaringan
- Protein ekstravaskuler menarik air dan garam
menimbulkan edema - Hemokonsentrasi darah yang menyebabkan
gangguan fungsi metabolisme tubuh dan
trombosis. (Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan
Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan, Ida
Bagus Gede Manuaba, Jakarta : EGC, 1998). F. Gambaran Klinik Pre-Eklampsi
Dimulai dengan kenaikan berat badan diikuti
edema. Pada kaki dan tangan, kenaikan tekanan
darah, dan terakhir terjadi proteinuria. Pada pre-
eklamsi ringan gejala subjektif belum dijumpai,
tetapi pada pre-eklamsia berat diikuti keluhan sebagai berikut :
- Sakit kepala terutama daerah frontal
- Rasa nyeri daerah epigastrium
- Gangguan penglihatan
- Terdapat mual samapi muntah
- Gangguan pernafasan sampai sianosis - Gangguan kesadaran G. Diagnosis
Pada umumnya diagnosis diferensial antara pre-
eklamsia dengan hipertensi manahun atau
penyakit ginjal tidak jarang menimbulkan
kesukaran. Pada hipertensi menahun adanya
tekanan darah yang meninggi sebelum hamil.pada keadaan muda atau bulan
postpartum akan sangat berguna untuk
membuat diagnosis.
Untuk diagnosis penyakit ginjal saat timbulnya
proteinuria banyak menolong. Proteinuria pada
pre-eklamsia jarang timbul sebelum TM ke 3, sedangkan pada penyakit ginjal timbul lebih dulu.
(Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1997). H. Pencegahan Pre-Eklamsia
Belum ada kesepakatan dalam strategi
pencegahan pre-eklamsia. Beberapa penelitian
menunjukkan pendekatan nutrisi (diet rendah
garam, diit tinggi protein, suplemen kalsium,
magnesium dan lain-lain). Atau medikamentosa (teofilin, antihipertensi, diuretic, asapirin, dll)
dapat mengurangi timbulnya pre-eklamsia.
(Kapita Selekta Kedokteran, Mansjoer Arif … Media Aesculapius, Jakarta : 2000) I. Penanganan
Tujuan utama penanganan ialah :
- Pencegahan terjadi pre-eklamsia berat dan
eklamsia
- Melahirkan janin hidup
- Melahirkan janin dengan trauma sekecil kecilnya.
Pada dasarnya penanganan terdiri dari
penanganan medik dan obstetrik.
Penanganan obstetrik ditujukan untuk
melahirkan bayi pada saat yang optoimal yaitu
sebvelum janin mati dalam kandungan akan tetapi sudah cukup matur untuk hidup di luar
uterus.
Pada umumnya indikasi untuk merawat
penderita pre-eklamsi di rumah sakit ialah
- tekanan darah siscol 140 mmHg atau lebih dan
atau tekanan darah diastol 90 mmHg, protein +1 atau lebih.
- Kenaikan berat badan 1,5 Kg atau lebih dalam
seminggu berulang
- Penambahan edema berlebihan tiba-tiba Penanganan pre-eklamsia ringan
Istirahat di tempat tidur masih merupakan terapi
untuk penanganan pre-eklamsia. Istirahat
dengan berbaring pada posisi tubuh
menyebabkan pengaliran darah ke plasenta
meningkat, aliran darah ke ginjal juga elbih banyak. Tekanan pada ekstermitas bawah turun
dan resobsi aliran darah tersebut bertambah.
Selain itu juga mengurangi kebutuhan volume
darah yang beredar. Oleh sebab itu, dengan
istirahat biasanya tekanan darah turun dan
adema berkurang. Pemberian fenobarbital 3 x 30mg sehari akan meningkatkan penderita dan
dapat juga menurunkan tekanan darah.
Pada umunya pemberian diuretik dan anti
hipertensi pada pre-eklamsia ringan tidak
dianjurkan karena obat-obat tersebut tidak
menghentikan proses penyakit dan juga tidak memperbaiki prognosis janin. Selain itu,
pemakaian obat-obatan tersebut dapat menutupi
tanda dan gejala pre-eklamsia berat.
Setelah keadaan normal, penderita dibolehkan
pulang, akan tetapi harus dipaksa lebih sering.
Karena biasanya hamil sudah tua, persalinan tidak lama lagi. Bila hipertensi menetap,
penderita tetap tinggal dirumah sakit. Bila
keadaan janin mengizinkan, tunggu dengan
melakukan induksi persalinan, sampai persalinan
cukup bulan atau > 37 minggu.
Beberapa kasus pre-eklamsia ringan tidak membaik dengan penanganan konservatif.
Tekanan darah meningkat, retensi cairan dan
proteinuria bertambah, walaupun penderita
istirahat dengan pengobatan medik. Dalam hal ini
pengakhiran kehamilan dilakukan walaupun
janin masih prematur. (Ilmu Kebidanan Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiharjo, Fak. UI Jakarta, 1998). ASUHAN KEBIDANAN TERHADAP NY. U
DENGAN PRE EKLAMSIA RINGAN PADA KEHAMILAN
DI BPS NY.S, GUNUNG SUGIH, LAMPUNG TENGAH I. Pengumpulan Data Dasar
Tanggal 18 September 2007 A. Pengkajian
1. Identitas/ Biodata
Nama Pasien : Ny. Umi Nama Suami : Tn.Alan
Umur : 24 thn Umur : 25 thn
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Jawa Suku : Sunda Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jln. Tresno No. 301 Alamat : Jln. Tresno
No. 301
G. Sugih, Lam-Teng G. Sugih, Lam-Teng 2. Anamnese
Ibu datang dengan keluhan sering sakit kepala,
nyeri perut, kadang pinggang, terasa sakit dan
kaki bengkak. Riwayat Kehamilan ini
Riwayat Menstruasi
a. HPHT : 30 Januari 2007
b. Haid sebelum : 28 Desember 2006
c. Lamanya : 5 – 7 hari d. Siklus : 28 hari
e. Banyaknya : 2 x ganti pembalut
f. Sifat darah : encer, kadang sedikit kental HPHT 30 Januari 2007
Tafsiran partus 6 November 2007
Tanda-tanda kehamilan (Trimester I)
Hasil test kehamilan tanggal 10 Maret 2007
dengan hasil +, pergerakan fetus dirasakan
pertama kali pada kehamilan 24 minggu dan sampai sekarang masih dirasakan gerakan 10 – 15 kali 24 jam terakhir.
Keluhan yang dirasakan
a. Mual dan muntah yang lama : tidak ada
b. Nyeri perut : ada
c. Panas menggigil : tidak ada
d. Sakit kepala : ada e. Penglihatan kabur : tidak ada
f. Rasa nyeri/ panas waktu BAK : tidak ada
g. Rasa gatal pada vulva, vagina dan sekitarnya :
tidak ada
h. Pengeluaran cairan pervaginam : tidak ada
i. Nyeri, kemerahan, tegang pada tungkai : tidak ada
j. Oedema : ada Makan sehari-hari 2 – 3x sehari, porsi sepiring nasi,lauk pauk, sayur, buah dan susu.
Pola Eliminasi
BAB : Sebelum hamil : 1 x sehari
Sesudah hamil : 1 x sehari
BAK : Sebelum hamil : 7 – 8 x sehari Sesudah hamil : 9 – 10 x sehari Aktifitas sehari-hari
Pola istirahat tidur : 5 – 6 jam Seksualitas : berkurang dari biasanya, 1 x
seminggu
Pekerjaan : melakukan pekerjaan rumah tangga
sehari-hari
Imunisasi : TT1 pada kehamilan 16 minggu
TT2 pada kehamilan 24 minggu Klien belum pernah menggunakan kontrasepsi 3. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang
lalu
Ibu belum pernah hamil dan melahirkan 4. a. Riwayat Kesehatan
Ibu tidak pernah atau sedang menderita penyakit
yang serius seperti jantung, hipertensi, hepar, DM,
anemia, campak, malaria, TBC, gangguan mental
ataupun operasi
b. Perilaku Kesehatan Klien tidak pernah minum minuman yang
mengandung alkohol atau obat-obatan
sejenisnya serta klien tidak pernah merokok. Ibu
tidak melakukan senam hamil dan breast care.
Ibu melakukan pencucian vagina dengan sabun
mandi setiap mandi, habis BAK dan BAB c. Riwayat Psikososial
Klien menyatakan bahwa kehamilan ini
direncanakan. Respon suami dan keluarga
adalah senang. Klien dan suami secara resmi
sebagai istri pertama, dengan lama perkawinan
1 tahun. Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan,persalinan dan nifas adalah tidak
boleh menyiapkan perlengkapan bayinya
sebelum hamil.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga klien tidak ada yang menderita
penyakit menular maupun penyakit keturunan. B. Data Objektif
a. Tanda-tanda vital
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 85x/menit
Suhu : 36,70C
RR : 20x/menit b. Pemeriksaan
Keadaan umum : baik
Keadaan emosional : klien terlihat senang
c. Tinggi badan : 153 cm
BB sebelum hamil : 40 kg
BB saat hamil : 52 kg Kenaikan BB : 12 kg
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
Ibu kadang-kadang merasa kepala nyeri. Tidak
ada benjolan di kepala maupun tanda kelainan
2) Rambut Kulit kepala tidak berketombe, rambut tidak
mudah rontok dan rambut tidak merah
3) Mata
Bentuk mata kanan dan kiri simetris, fungsi
penglihatan baik, konjungtiva merah muda,
sclera putih tidak ikterik. 4) Hidung
Tidak terdapat polip dan tanda kelainan dan
fungsi penciuman baik
5) Muka
Pada daerah muka tidak ada chloasma
gravidarum 6) Telinga
Tidak terdapat serumen, peradangan pada
lubang telinga, fungsi pendengaran baik
7) Mulut dan gigi
Tidak ada kelainan kongenital seperti bibir
sumbing, tidak terdapat caries pada gigi, fungsi pengecapan baik, tidak ada pembesaran tonsil. 8) Leher Kelenjar thyroid : tidak terdapat pembesaran
ataupun kelainan
Kelenjar getah bening : tidak terdapat
pembesaran dan tanda kebiruan
Vena jugolaris : tidak ada pembesaran
9) Dada Bentuk dada simetris, pergerakan dada teratur
dan tidak ada kelainan.
Jantung
Bunyi jantung normal, tidak terdengar murmur
Paru
Bunyi paru normal, tidak terdengar wheezing atau ronchi
Payudara
Ada pembesaran, hyperpigmentasi pada areola
mammae, putting menonjol dan sedikit kotor,
bentuk payudara simetris, tidak ada benjolan dan
rasa nyeri. Colostrum belum keluar, dan agak kotor.
10) Punggung dan pinggang
Ada nyeri pinggang kadang-kadang, bentuk
tulang punggung lordosis,
11) Ekstremitas
Atas : bentuk simetris, jari-jari tangan lengkap, serta tidak ada kelainan
Bawah : terdapat oedema, bentuk simetris, tidak
ada ketegangan, varises dan refleks patela baik. 12) Genetalian eksternal
Bagian vulva tidak ada oedema ataupun varises.
Tidak terdapat keputihan yang disebabkan jamur.
13) Abdomen
Pembesaran sesuai usia kehamilan, tidak ada
luka bekas operasi maupun benjolan tanda kelainan.
Leopold I : TFU pertengahan Px dan pusat atau 33
cm dan belum sering kontraksi, pada atas fundus
teraba bagian yang bulat agak lunak dan tidak
melenting berarti bokong
Leopold II : Perut sebelah kanan teraba lebar dan panjang, berarti punggung, perut sebelah kiri
terdapat bagian kecil seperti mengumpul berarti
ekstremitas
Leopold III : Bagian terendah teraba keras seperti
kepala belum ada penurunan kepala
DJJ : 142 x/ menit, teratur Tidak ada strie
Mc Donald : 33 cm
TBJ : (33 – 11) x 155 = 3410 gram 3. Pemeriksaan Laboratorium
Kadar Hb : 10,8 gr%
Protein urine : +1 II. Interprestasi Data Dasar, diagnosa, masalah,
dan Kebutuhan
Diagnosa : Ibu G1P0A0,usia kehamilan 32 minggu
6 hari, janin hidup, tunggal, intrauterine, letak
memanjang, presentasi kepala dengan pre
eklampsia ringan Dasar : HPHT30 Januari 2007,tafsiran partus 6
November 2007, bengkak pada ekstremitas
bawah dan ditemukan protein urine +1,
TD 140/80 mmHg
Masalah : Kehamilan dengan pre eklampsi ringan
Gangguan pola istirahat dan gangguan rasa nyaman
Dasar : Ibu sering merasa nyeri kepala
Ibu merasa nyeri pada bagian pinggang
Bengkak pada ekstermitas bawah
Ibu terlihat lemah
Kebutuhan : Ibu dapat mengkonsumsi tablet Fe tiap harinya untuk kehamilannya dan obat
antihipertensi
Ibu perlu mengetahui kondisinya saat ini dan
harus mulai melakukan anjuran yang diberi
bidan.
Ibu harus mengatur pola istirahat dan istirahat baring dan ibu perlu melakukan istirahat dengan
posisi kaki lebih tinggi.
Ibu harus mengkonsumsi makanan rendah
garam, tinggi protein, makan sayuran, buah-
buahan dan perlu banyak minum
Ibu perlu melakukan senam hamil untuk memperlancar persalinan.
Ibu perlu mendapat dukungan psikologis dari
pihak keluarga. III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
Potensial akan terjadi pre eklamsia berat IV. Identifikasi Kebutuhan Terhadap Tindakan
Dan Kolaborasi
Lakukan pemantauan kehamilan dan kolaborasi
jika dibutuhkan V. Rencana Asuhan
1. Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan
a. Jelaskan kondisi ibu
b. Anjurkan ibu memeriksakan kehamilannya
rutin
c. Libatkan keluarga memberi dukungan ibu 2. Pemberian informasi pola istirahat
a. Jelaskan pentingnya istirahat bagi ibu hamil
b. Anjurkan ibu untuk beristirahat siang hari
minimal 1 jam
c. Istirahat baring
3. Pemberian informasi senam hamil a. Jelaskan pentingnya senam hamil
b. Jelaskan manfaat senam hamil
c. Ajarkan teknik senam hamil
d. Anjurkan untuk melakukan senam hamil
dirumahnya
e. Ajarkan teknik relaksasi f. Informasikan perubahan fisiologi yang terjadi
pada ibu
g. Informasikan tandas bahaya, terutama pre
eklamsia
4. Pemberian terapi pada ibu
a. Beri ibu obat hipertensi b. Anjurkan ibu mengatur pola istirahat
c. Anjurkan ibu untuk diet
d. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi tablet Fe
tiap hari VI. Pelaksanaan Asuhan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
a. Menjelaskan bahwa kondisi ibu saat ini
mengalami pre eklamsia ringan
b. Menganjurkan ibu untuk periksa kehamilan
2x/ minggu c. Melibatkan keluarga dalam memberi dukungan
dalam pengawasan pada ibu
2. Memberikan informasi tentang pola istirahat
a. Menjelaskan pentingnya istirahat bagi ibu
hamil yaitu normalnya 6 – 8 jam. Untuk memperbaiki tekanan darah ibu
b. Menganjurkan ibu untuk istirahat siang minimal
1 jam untuk mencukupi pola istirahat ibu hamil
c. Menganjurkan ibu istirahat baring, walaupun
tidak harus tidur namun tidak melakukan
pekerjaan berat 3. Memberi informasi tentang senam hamil
a. Menjelaskan pentingnya senam hamil pada ibu
untuk memperlancar proses bersalin
b. Menjelaskan manfaat senam hamil dalam
persalinan, karena dapat memperlancar proses
persalinan juga dapat melenturkan otot panggul perineum
c. Mengajarkan teknik senam hamil
d. Minta ibu untuk melakukan senam hamil rutin
dirumahnya terutama pada pagi dan saat ibu ada
waktu
e. Mengajarkan relaksasi sehingga dapat mengurangi keluhan ibu
f. Memberikan informasi tentang tanda dan
bahaya terutama pada ibu pre eklamsi yaitu
dimungkinkan akan terjadi perdarahan pada saat
bersalin dan menganjurkan pada ibu bila ada
tanda bahaya segera harus dibawa untuk minta pertolongan
4. Memberi informasi pada ibu tentang terapi/
pengobatan pre eklamsi
a. Menganjurkan ibu untuk mengatur pola
istirahat yaitu 6 – 8 jam dan ditambah istirahat siang minimal 1 jam, dan anjurkan ibu tirah
baring dan posisi istirahat ibu yaitu kaki lebih
tinggi untuk mengurangi pembengkakan
ekstremitas
b. Menganjurkan ibu untuk diit rendah garam,
tinggi protein dan banyak makan sayuran serta buah-buahan dan banyak minum.
c. Menganjurkan pada ibu untuk mengkonsumsi
tablet Fe 1 tablet/ hari
d. Minta ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1
minggu akan datang VII. Evaluasi
1. Ibu mengerti tentang kondisi kehamilan saat
ini dan berkata akan menjaga kehamilannya
agar mengurangi trauma pada saat bersalin
2. Ibu mengerti arti penting dan untuk apa
melakukan senam hamil sehingga memperlancar proses persalinan
3. Ibu sudah dapat mengulang setiap gerakan
senam hamil dan teknik relaksasi secara benar
sesuai yang diberikan
4. Ibu mengerti pentingnya diet dan istirahat
yang baik dan berjanji akan melaksanakan anjuran yang diberikan
5. Ibu berjanji untuk memeriksakan
kehamilannya lagi 2x/ minggu dan melakukan
kunjungan ulang minggu depan serta akan
segera periksa kapan saja bila ada keluhan DAFTAR PUSTAKA Ida Bagus Gede Manuaga, 1998, Ilmu Kebidanan,
Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. EGC, JAKARTA Yayasan Sarwono Prawihardjo, 1997, Ilmu
Kebidanan, FKUI, Jakarta Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran,
Media Aesculapius, JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar