Minggu, 06 Maret 2011

PermasaLahan Bayi Baru Lahir

BAB I
PERMASALAHAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

Pengertian Bayi Normal
Bayi normal adalah kelompok bayi baru lahir yang terbukti paling sedikit mempunyai morbiditas, mortalitas dan kemudiannya tumbuh kembang baik.
Bayi – bayi yang bukan kelompok bayi normal mempunyai kemungkinan morbiditas dan mortalitas lebih besar.
Menurut WHO :
Dari kematian periode neonatal, 70 % terjadi pada BBLR
Sampai umur 1 tahun, kematian BBLR 20 x bayi normal

Ciri – ciri Bayi Baru Lahir Normal adalah :
Gestasi 37 – 41 minggu (penuh)
Berat lahir > 2500 – 4000 gram

Kategori BBLR
Kriteria BBLR tanpa memandang usia gestasi :
BBLR : berat lahir kurang 2500 g
BBLSR : berat lahir 1000 – 1500 g
BBLASR : berat lahir < 1000 g Bila usia gestasi di pertimbangkan, BBLR terdiri dari : BBLR dengan usia gestasi < 37 minggu (NKB) BBLR dengan usia gestasi > 37 minggu (KMK)

Perbedaan BBLR dengan gestasi > 37 minggu
Bayi BBLR Simetris
Kekurangan nutrisi awal hamil
Genetik, cacat bawaan, TORCH
Bayi BBLR tidak simetris
Kekurangan nutrisi trimester
Gangguan vaskularisasi Ibu, penyakit jantung, sosialekonomi, Ibu muda, pendek, perokok, dsb.
Penentuan Status BBLR dalam Kurva Pertunbuhan
Kurva pertumbuhan janin Lubchenko, 1966 dan Pediatrix, 2001
Patokan BB yang seharusnya pada umur kehamilan tertantu
Kriteria BMK, SMK, KMK
BB < persentil ke 10 → kecil Masa Kehamilan (KMK) / Pertumbuhan Janin Terhambat Penyebab BBLR BBLR < 37 minggu 30 – 40 % 70 % berkaitan dengan KPD Kondisi Ibu : kelainan bentuk uterus, kelainan plasenta : letak rendah, penyakit kronik : anemi, DM, infeksi : ISK, HIV, dan terpapar pada rokok, zat adiktif Kondisi janin : kembar, dll. BBLR > 37 minggu
Variasi normal 10 %
Kelainan 10 %
Infeksi 5 %
Kelainan uterus 1 %
Defek plasenta/tali pusat 2 %
Penyakit vaskular ibu 3 %
Obat – obat, rokok 5 %
Lain – lain 32 %

Masalah pada BBLR
BBLR < 37 minggu Asfiksia, ciri – ciri : Otot pernafasan lemah, tarikan nafas kurang kuat, dan dada sukar mengembang ( lakukan VTP Gangguan pernafasan, ciri – ciri : surfaktan << alveoli "lekat", → O2 headbox, CPAP, ventilator. Thermoregulasi, ciri – ciri : permukaan tubuh besar, lemak coklat sedikit, lemak subkutan tipis ( infant warmer, inkubator, metode kangoroo. Sistem syaraf Nutrisi, ciri – ciri : defisiensi enzym, motilitas usus <<, refleks isap << ( ASI ekslusif, Monitor mitilitas usus, waspada KKN. Metabolisme, ciri – ciri : hipoglikemi, hipokalsemi, hiperbilirubin ( monitor, koreksi bila perlu, dan fototherafi. Ginjal, darah Kekebalan, ciri – ciri : Akibat malnutrisi&infeksi interauterine, imunoglobin <<, neutropeni ( infeksi nosokomial. BBLR > 37 minggu
Asfiksia, ciri – ciri : Hipoksia intera uterine, apneu, dan hipotoni ( lakukan VTP.
Gangguan pernafasan, ciri –ciri : aspirasi mekonium, PPHN, Pneumonia ( O2 headbox, CPAP, ventilator.
Thermoregulasi, ciri – ciri :permukaan tubuh besar, lemak coklat sedikit, lemak subkutan tipis ( infant warmer, inkubator, metode kangoroo.
Polisitemia, ciri – ciri : Hipoksi kronik ( produksi eritrosit meningkat, microthrombi ( cedera cerebral ( solusi : monitor, cairan, obat - obatan, "partial exchange".
Nutrisi, ciri – ciri : hipoksia saluran pencernaan, motilitas usus <<, keperluan kalori >> ( ASI ekslusif, Monitor mitilitas usus, waspada KKN.
Metabolisme, ciri – ciri : hipoglikemi, hipokalsemi, hiperbilirubin ( monitor, koreksi bila perlu, dan fototherafi.
Kekebalan, ciri – ciri : Akibat malnutrisi&infeksi interauterine, imunoglobin <<, neutropeni ( infeksi nosokomial. Masalah Lain Neorologi : apneu, perdarahan intrakranial, ROP Ginjal : edema, gangguan elektrolit Jantung : PDA Hematologi : anemia, gangguan pembekuan Kekebalan : rentan pada infeksi Psikologis : karena ortu sangat melindungi, menjadi anak yang kurang mandiri Intelegensia Konsep Pelayanan Perinatologi Agar pelayanan berkualitas tinggi, diperlukan organisasi yang secara komprehensif melibatkan seluruh pendukung dan profesional di bidang kesehatan. Regionalisasi : semua RS, Puskes, dokter, bidan yang memberikan asuhan perinatal ibu&bayi dalam suatu wilayah (region) sebaiknya mengkoordinasikan pelayanannya berdasarkan kebutuhan masyarakat dan sarana yang ada di wilayah tersebut. Konsep pelayanan perinatologi meliputi : Siapa yang menjadi koordinator ? DinKes? DepKes? IDAI? POGI? IBI? Suatu unit yang memberikan pelayanan perinatologi di tentukan tingkat pelayanannya. Bila pasien memerlukan tingkat pelayanan lebih tinggi harus segera di rujuk ke unit yang sesuai. Setelah melalui masa kritis, dikembalikan ke unit pengirim. Rawat Gabung untuk Bayi Sehat Pelayanan Rawat Gabung : Bayi di rawat bersama ibu, selama 24 jam Perawatan ibu : dokter kebidanan/bidan/DUM Perawatan bayi : dokter anak/bidan/perawat/DUM Kriteria bayi dirawat gabung Cara lahir : spontan, SC, VE, Su Nilai apgar : >7, menit ke-5 (bayi bugar)
Berat badan lahir 2500 – 4000 gr
Masa gestasi 37 – 41 minggu
Ibu sehat

Tingkat Pelayanan Perawatan Neonatus
Tingkat I
Semua kondisi yang perlu pengawasan sementara ( <24 jam) SC, VE, Su Pasca asfiksia ringan NKB 36 – 37 minggu dengan suhu stabil, latihan menyusu/methode kangoroo Fototherafi bayi sehat Sebelum pulang Sarana SDM : DUM, Bidan, Perawat (1 : 6 – 8 bayi) ahli manajemen laktasi Box bayi Lampu pemanas Suction portable Fototherafi Bila mungkin ada ruang khusus bayi prematur Tingkat Pelayanan Perawatan Neonatus Tingkat II A NKB 34 – 36 minggu stabil, baru belajar minum : menyusu/sonde/sendok Bayi sering muntah Penyakit kronik (CLD) Fototherafi dengan masalah lain (dehidrasi, minum personde) Kelainan kongenital ringan : T21, celah bibir Sarana SDM : Sp.A, DUM, Perawat/perawat perinatologi 1 : 4 bayi Ahli manajemen Laktasi Inkubator Tabung O2 Oxymeter Fototherafi Sarana pemberian IV (infusion pump/syringe pump) Tingkat Pelayanan Perawatan Neonatus Tingkat II B Baru keluar dari NICU, masih perlu monitor/obsevasi Memerlukan O2 < 60 %, CPAP Asfiksi sedang, bayi ibu DM, serangan apneu, kejang Hipothermi, GED, sepsis NKB 32 – 35 minggu yang stabil/BBL > 1500 gram
Bayi – bayi yang dipuaskan/EKN
Tranfusi tukar
Sarana
SDM : siap 24 jam, Sp.A perinatologi/ Sp.A perawat/ perinatologi/ 1 : 3 bayi Ahli manajemen laktasi
Inkubator lengkap dengan O2, suction, monitor reseptor/cv
CPAP
Infusion/syringe pump
Lab : AGD, dx, darah rutin, elektrolit, transfusi, radiologi/USG tersedia 24 jam.

Tingkat Pelayanan Perawatan Neonatus
Tingkat III
Perawatan intensif Neonatus (NICU), semua bayi yang perlu monitor/observasi ketat
Memerlukan O2 > 60 %
CPAP, ventilator
NKB < 32 minggu, berat < 1500 gr
Asfiksi berat, syok, sering apneu/kejang, gangguan pendarahan
Memerlukan laparatomi/thoraktomi
Sarana
SDM : siap 24 jam, Sp.AK/Sp.A perinatologi, perawat perinatologi/NICU 1 : 1 – 2 bayi Residen, ahli laktasi
Inkubator lengkap dengan O2, suction, monitor reseptor/cv
CPAP/ventilator
Infusion/syringe pump
Lab : AGD, dx, darah rutin, elektrolit, transfusi, radiologi/USG tersedia 24 jam.

KESIMPULAN :
Bayi - bayi BBLR memerlukan penanganan yang terencana dan tepat
Tahap perawatannya di sesuaikan dengan standar internasional (RG, TK I, II A, II B, III)
Bila fasilitas tidak memungkinkan merawat pada tahap tertentu, rujuklah sebelum bayi lahir (in utero) bersama ibunya
Setelah masalah di atasi sebaiknya bayi di kirim kembali ke unit semula.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar